Saat itu aku berada dikelas 3 MA,Setiap harinya kulalui bersama keempat sahabatku yaitu Nazla,Qauli,Vitra dan Zila.kami berlima menduduki sudah bersahabat dari kami masih menduduki bangku SD. Suatu hari, kami pernah membicarakan apa yang akan kami lakukan setelah kami lulus dari sekolah Hari yang kami berlima tunggu pun akhirnya tiba, dengan hati yang sedikit resah memikirkan nilai hasil Ujian akhir kami. Setelah kami melihat hasil Ujian Madrasah kami yang cukup memuaskan, kami pun tidak lupa untuk selalu bersyukur. Tidak lama kemudian, salah satu dari kami mulai mendaftarkan dirinya untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi yaitu dunia perkulliahan. Salah satu dari kami ada yang melanjutkan jenjang perkuliahannya di UINSU,STIM Sukma,UNIPAL dan dua dari kami melanjutkan jenjang perkuliahan ditempat yang sama, yaitu di STAIJM.
Suatu hari kami memutuskan untuk merayakan kelulusan dijenjang pendidikan Menengah Atas dan merayakan kelulusan telah diterima disebuah Perguruan Tinggi yang kami inginkan. Kami berlima berkumpul ditempat biasanya kami nongkrong yaitu dirumah Nazla. Disaat itulah kami menyatakan perasaan bahagia kami, dikarnakan telah lulus dan diterima di Perguruan Tinggi yang kami inginkan, namun kami juga mengungkapkan perasaan haru yang menyelimuti hati kami dikarnakan kami akan dipisahkan oleh jarak dan waktu.
“Selamat ya guys” ucapku penuh rasa bahagia.
“Huft. Selamat juga untuk kalian semua ya” jawab qauli dengan sedih.
“Udah gak usah sedih, kita tetep sahabt kok. Apapun yang terjadi kita akan selalu bersama!” Ucap Nazla yang seakan menenangkan semua sahabatnya.
Tak lama kemudian qauli pun mulai tidak bisa menahan air matanya.
“Kita cuman dipisahkan jarak dan waktu aja, kalau ada waktu luang kita kumpul lagi kayak ginilah yakan zla” Teriakku yang seakan-akan ingin menghangatkan suasana.
Iya diusahakan kumpul sesekali sebagai obat rindu, bisa tukar cerita, bisa tukar pengalaman dan mungkin bisa mengenalkan pasangannya” Jawab vitra yang sangat tenang dan berusaha menenangkan keadaan.
“Kalian jangan lupain aku ya we! Nanti mentang-mentang kita udah gak barengan lagi kalian jadi lupain aku, dan jangan sombong ya kalau udah sukses” Ucap qauli dengan raut wajahnya yang sangat sedih.
Seiring berjalannya waktu, kami mulai disibukkan dengan tugas dan disibukkan dengan dunia baru yaitu dunia Perkuliahan. Tapi disela-sela kesibukan, kami selalu bertukar kabar melalui media social.
Tibalah waktu luang, kami pun akhirnya bertemu kembali sembari bertukar cerita pengalaman bagaimana rasanya dunia baru yang dijalani.
“Wihhh makin cantik aja kawan awak” Ucapku dengan teriak sembari senyum kepada semua.
“Kamu pun makin cantik aja,Dihhh we kan jadi terharu gini aku setiap kumpul sama kalian” Jawab qauli dengan penuh rasa bahagia dan haru.
“Udahlah gak usah sedih lagi, tohkan kita udah kumpul. Yok yok tukar cerita” Jawab vitra yang seakan-akan ingin menenangkan qauli.
Dengan waktu yang cukup lama untuk kami bertukar cerita ada satu kata yang
diucapkan Nazla“Apapun keadaannya, bagaimanapun yang terjadi jangan pernah lupakan sahabat kalian. Selalu luangkan waktu untuk kumpul, kalau ada masalah cerita, selalu kasih kabar walaupun hanya memalui chat ataupun telpon. Ingat kita ini sahabat yang udah kayak saudara kandung! Kalian harus semangat, kita harus sukses bareng-bareng!” Ucap Nazla dengan tenang kepada kami.
Hari-hari pun kami lalui dengan baik,dan selalu jaga komunikasi, selalu luangkan waktu untuk kumpul lagi. Setiap hari libur tiba, kami berlima selalu luangkan waktu hanya untuk sekedar bertukar pengalaman dan menceritakan masalah yang dialami. Aku berharap kami berlima akan selalu menjadi sahabat yang baik dan mampu memahami satu sama lain. Aku berjanji akan selalu ada disaat kalian membutuhkanku.